Agarmobil tetap nyaman dan aman dikendarai maka perawatan kendaraan tersebut haruslah benar-benar diperhatikan. Setel celah busi menggunakan feeler gauge. Spesifikasi : 0,70 – 0,80 mm. celah udara antara rotor dan proyektil koil harus dengan ukuran yangg sudah ditentukan. Setel celah platina dengan fuller gauge, celah platina : 0,45
Tune Up Mobil Injeksi – Dalam melakukan proses perawatan mobil injeksi terdapat berbagai cara salah satunya tune up. Ada banyak proses atau cara yang perlu dilaksanakan untuk lakukan tune up. Lantas bagaimana cara melakukan tune up mobil injeksi? Tune up pada mobil injeksi mempunyai tujuan untuk kembalikan kinerja mesin supaya seperti sebelumnya. Pada proses perawatan ini ada banyak tugas yang perlu dilaksanakan dimulai dari perawatan enteng sampai sedang. Ini dipakai untuk pastikan tiap mekanisme pada mobil injeksi bisa bekerja dengan optimal. Tetapi proses tune up harus dilaksanakan oleh orang yang professional. Jika ada kekeliruan dalam proses tune up akan menyebabkan kendaraan eror. Untuk memperjelas berkenaan cara tune up mobil injeksi akan diulas pada artikel di bawah ini. Pengertian Tune Up Mobil Injeksi Tune up mobil injeksi satu diantara servis enteng yang berwujud kontrol komponen mesin, dan perawatan mesin untuk balikkan keadaan pada mesin mobil injeksi seperti keadaan awalnya. Tune up adalah salah satunya perawatan kendaraan yang tersering dikerjakan dibandingkan dengan perawatan mobil injeksi yang lain . Maka tune up adalah servis khusus pada satu mobil. Keuntungan Tune Up Ada proses tune up pada mobil injeksi maka memberi beberapa keuntungan, salah satunya yakni. Kinerja mesin kembali optimal kerusakan pada mesin akan selekasnya teridentifikasi Perawatan kendaraan akan jadi lebih enteng Keamanan dan keselamatan berkendaraan lebih terjaga Cara Melakukan Tune Up Mobil Injeksi Terdapat beberapa langkah atau cara untuk melakukan tune up mobil injeksi diantaranya yaitu 1. Penyiapan Cara pertama untuk tune up mobil injeksi adalah persiapan. Proses tune up banyak peralatan sampai Anda harus mempersiapkan semua peralatan itu awalnya mengikuti cara tune up mobil injeksi yang benar. Disamping itu ada banyak proses yang penting ditangani untuk mengenal keadaan mesin supaya tidak ada kecelakaan kerja. Langkah-langkah dalam proses ini seperti berikut. Memeriksa tinggi air radiator, jika kurang air dapat ditambahkan air sekedarnya. Memeriksa oli mesin, meliputi keadaan oli mesin dan volume oli mesin. Keadaan visual mesin, dan tegaskan mesin pada kondisi yang aman untuk dihidupkan. Nyalakan mesin dalam putaran stasioner sejauh 5-7 menit. 2. Saringan udara Air Filter Saringan udara sebagai elemen yang penting dilaksanakan perawatan periodik. Lihat secara visual berkenaan keadaan saringan udara. Kemudian semprot memakai udara bertekanan untuk hilangkan kotoran yang ada pada penyaring udara. 3. Mekanisme Pendingin Ada banyak tugas yang perlu dilaksanakan dalam proses tune up mobil injeksii khususnya pada mekanisme pendingin. Untuk memperjelasnya berikut sebagai beberapa tugas pada mekanisme pendingin. Memeriksa tinggi air pendingin, ketinggian harus sampai untuk garis penuh untuk reservoir radiator Memeriksa kesempatan ada kerusakan radiator atau selang, klem selang yang lembek, berkaratnya kisi-kisi radiator, kebocoran pompa air dan radiator. Melakukan pemeriksaan cara kerja tutup radiator dengan menggunakan radiator cup tester cek tegangan pegas dan status katup vakum dari tutup radiator. Jika tutup membuka untuk tekanan di bawah angka detil karenanya tutup radiator harus diganti. Detail Standard ; 0,75 kg/cm2 – 1,05 kg/cm2. Limit ; 0,6 kg/cm2 4. Tali Kipas atau V Belt Tali kipas atau v belt atau fan belt perlu dilaksanakan pengecekan periodik. Ini mempunyai tujuan supaya tali kipas tidak putus. Beberapa pengecekan tali kipas pada tugas tune up mobil injeksi adalah Memeriksa dengan visualtali kipas remuk atau aus, terserang oli, persinggungan dengan pulley yang tidak optimal. Memeriksa dan menyetel kekencangan tali kipas. Tekan tali kipas dengan beban 10 kg, tekan tali dan tali kipas. Ukur kelenturan tali kipas memakai penggaris. Lenturan tali kipas untuk tekanan 10 kg Pompa air – alternator; 7-11 mm, Engkol – compressor; 11-14 mm. Jika kurang dari standard karena itu setel tali kipas. 5. Battery Pada proses tune up mobil injeksi beberapa tugas yang perlu dilaksanakan berkaitan elemen battery salah satunya yakni Check battery secara visual salah satunya yakni penyangga baterai berkarat, terminal yang lembek, terminal berkarat dan keratakan pada body battery. Pengukur berat jenis elektrolit baterai memakai hydrometer. Detail minimum 1,25 kg/cm3 untuk suhu 20° C. Menyaksikan jumlah elektrolit battery jika di bawah garis low karena itu tambah air suling. 6. Oli Mesin Oli mesin sebagai elemen penting pada mesin. Pada tune up mobil injeksi, pengecekan oli terbagi dalam Cek tinggi oli mesin. Tinggi oli mesin harus berada di signal L dan F untuk stik oli mesin, jika lebih rendah cek kesempatan ada kebocoran, jika tidak ada kebocoran bisa ditambahkan oli mesinnya. Cek kualitas oli mesin. Cek kualitas dan kekentalan oli mesin, jika oli mesin sudah encer dan mempunyai warna kotor, perlu diganti oli mesinnya. 7. Busi Pengecekan busi pada proses tugas tune up mobil injeksi terbagi dalam Rengat atau kerusakan lain untuk ulir isolator. Gasket remuk atau berlainan bentuk. Elektroda terbakar atau ada kotoran yang terlalu berlebih. Jika busi kotor karena itu perlu dibikin bersih memakai amplas atau sikat kawat. Setel celah busi. Cek tsela busi menggunakan feeler gauge. Standard celah busi maksimal 1 mm. Jika memang perlu, setel dengan membengkokkan segi yang menonjol dari elektroda. 8. Kabel Tegangan Tinggi Check keadaan fisik kabel dari kesempatan berjalannya retakan atau putus untuk kabel. Check tahanan kabel. Melakukan pengecekan tahanan kabel menggunakan avometer, hubungkan ke 2 terminal kabel, tahanan kabel harus kurang dari 25 K per kabel. 9. Penekanan Kompresi Proses pengukur penekanan kompresi memakai alat compression tester. Cara pengukurnya yakni seperti berikut Melepaskan semua busi dari kepala silinder Memasangkan alat compression tester pada lubang usahakan pengukur dikerjakan dalam periode waktu secara singkat. Buka katup throttle atau katup gas penuh selanjutnya starter sekitar 4 kali. Membaca ukuran yang diperlihatkan pada jarum compression tester. Penekanan kompresi STD ; 12,6 kg/cm2. Limit ; 9,5 kg/cm2 10. Pembersihan ruangan bakar Umumnya ada beberapa kerak pada ruangan bakar walau telah memakai oli dengan tehnologi anti endapan. Oli cuma memiliki sifat menolong supaya kerak tidak cepat menimbun, tapi tetap lama-lama kerak akan menimbun. Timbulnya kerak ini disebabkan karena kombinasi bensin dan udara atau memakai bahan bakar dengan oktan yang rendah. Pada ruangan mesin ini ada busi yang harus juga dibikin bersih. Umumnya banyak kerak yang menimbun pada elemen kecil ini. Cara bersihkan ruangan bakar tak perlu melepaskan kepala silinder. Kamu dapat memakai cairan combustion cleaner dengan cara disemprotkan hingga merontokkan kerak di ruangan bakar. 11. Idle Speed Kontrol ISC ISC atau idle speed kontrol ini berperan untuk atur RPM idle mesin injeksi. Jika elemen ini kotor, sudah pasti perform mobil terusik. Oleh karena itu, umumnya bila lakukan tune up mobil injeksi di bengkel, teknisi akan memeriksa sisi ini. Tetapi, tidak seluruhnya mobil mesin injeksi diperlengkapi ISC. Idle RPM pada mobil dengan tehnologi terkini yang TAC throttle actuator kontrol ISC telah ditata oleh katup gas yang dibuka tutup memakai motor listrik. 12. Throttle Bodi Throttle bodi umumnya dilihat oleh teknisi bengkel saat tune up mobil mekanisme injeksi. Komponen ini akan perlu dibersihkan dari kerak yang umumnya melekat di bagian katup. Walau mobil injeksi tidak memakai karburator, namun tetap ada katup gas . Maka sisi katup gas ini dibikin bersih dari kerak. Kerak-kerak pada throttle bodi menjadi pemicu RPM mesin tidak konstan. Cara membersihkan adalah dengan melepaskan throttle bodi dan dibikin bersih memakai carbon cleaner atau carb jet. 13. Alat Scan Tools Mobil injeksi sebetulnya salah satunya mobil pandai yang telah tertancap chip computer berbentuk elektronik kontrol unit. Maknanya semua data berkenaan keadaan kendaraan telah dibaca pada ECU. Dengan demikian karena itu untuk proses pengujian bagaimana keadaan mesin mobil injeksi perlu ambil data dari ECU. Proses ambil data ini memakai alat yang namanya scan tools. Disamping itu jika ada troubel sebetulnya pada dasbor mobil ada banyak lampu tanda yang hendak berpijar saat terjadi kerusakan pada elemen mesin. Jika pada mekanisme injeksi eror karena itu lampu cek engine akan berpijar secara terus-terusan umumnya mati saat distarter. Cara memakai scan tools yakni Menyambungkan scan tools dengan data link conector DLC pada kendaraan. Umumnya berada di bawah dasbor. Menempatkan kunci contact on. Seterusnya tentukan merek dan type kendaraan yang hendak discan. Masuk pada menu data troubel kode untuk menyaksikan kerusakan yang berada di kendaraan. Umumnya akan ada code dan info kerusakan yang terjadi. Jika ada code kerusakan karena itu perlu dilaksanakan proses pembaruan lebih dulu.. Seterusnya janganlah lupa hapus atau erase DTC lebih dulu, selanjutnya periksa lagi data masalah kode sampai tidak ada DTC. Jika sudah normal, karena itu statuskan kunci contact off, dan terlepas scanner dan membersihkan tempat kerja. Diatas adalah ulasan terkait cara melakukan tune up mobil injeksi. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.
Kitacoba rinci kira-kira apa penyebabnya knalpot motor injeksi ngebul. “Kalau knalpot motor injeksi ngebul warna asap hitam pekat sudah pasti pembakarannya tidak sempurna dikarenakan kebanyakan bensin. Indikasi lainya, yakni baunya cukup menyengat dan lama kelamaan bikin pusing. Solusinya mesti setting ulang CO,” ujar Nazar, empunya Nazar
Posted on 21 Des 2021 Busi adalah salah satu komponen penting dalam berbagai mesin mobil. namun apakah Anda tahu bahwa celah busi mobil memiliki berbagai ukuran? Jika celah ukuran busi tidak disesuaikan dengan jenis mesin yang ada, maka akan timbul loncatan bunga api atau percikan api. Selain itu, ukuran dari celah busi yang tidak disesuakan akan menyebabkan sistem pengapian yang dihasilkan mesin mobil listrik dengan tegangan tinggi mengalir dari ignition coil ke terminal busi, maka akan terbentuk aliran arus dari igntion coil menuju elektroda busi. Sesuai dengan arah aliran arus, dimana arus listrik selalu mengalir dari kutub positif ke negatif. Maka listrik di dalam elektroda juga akan mengalir menuju arus pada elektroda langsung dihubungkan le masa maka hanya akan timbul panas pada elektroda dan tidak ada percikan. Untuk itu dibuat celah antara ujung elektroda dan masa. Saat arus listrik yang melewati elektroda bermuatan kecil, tidak akan terjadi apapun di celah elektroda. Namun jika arus yang mengalir bermuatan mencapai 20 KV maka mampu keluar dari elektroda dalam bentuk busi akan menjadi faktor apakah percikan mampu keluar atau tidak. Celah atau gap busi yang terlalu renggang membutuhkan muatan lebih besar untuk bisa terjadi percikan. Jika arus tersebut standar maka percikan yang dihasilkan juga lebih kecil. Sehingga berpotensi menyebabkan miss fire. Celah busi yang terlalu dekat, akan menyebabkan percikan lebih besar dan tidak terarah. Dalam hal ini, panas pada busi akan cepat terbentuk sehingga dapat mempengaruhi proses pembakaran Celah BusiDilihat dari bentuk celah busi, akan terdapat dua jenis busi yaitu 1. Single ElektrodeJenis single elektroda memiliki satu buah ground point dan celah vertikal diujung elektroda. Tipe ini akan menghasilkan percikan dengan bentuk memanjang. Sangat cocok dipakai untuk mesin berkapasitas juga Ukuran Celah Busi Mobil yang Perlu Diketahui2. Multi ElektrodeJenis multi elektrode memiliki ground point dua atau lebih yang terletak disamping elektroda. Percikan yang dihasilkan pada busi jenis ini terletak disamping elektroda dengan jumlah sesuai jumlah ground point. Busi ini memiliki diameter lebih besar dan sering dipakai pada mesin berkapasitas lebih dari 500 cc tiap ukuran celah, ada banyak variasi celah busi. Hal ini tergantung spesifikasi tiap mesin mobil. Umumnya, celah busi berkisar 0,8 hingga 1,0 Juga Cara Mengecek Busi Hidup atau MatiKalau AutoFamily mengalami masalah dengan celah busi atau bagian mobil lainnya, segera bawa mobil Anda ke bengkel Auto2000 terdekat. Jangan khawatir, kami mempunyai teknisi profesional yang berpengalaman, jadi kunjungilah Auto2000 Digiroom sekarang juga apabila AutoFamily ingin melakukan servis dan perawatan berkala. Jika Anda tidak memiliki waktu untuk membawa mobil ke bengkel, silakan lakukan booking layanan THS-Auto2000 Home Service melalui website atau aplikasi Auto2000 Mobile Dealer Toyota sekarang juga dan dapatkan berbagai Promo Dealer Mobil Toyota terbaru untuk berbagai jenis layanan purna jual Auto2000. Anda bisa jadwalkan kunjungan di sini. Auto2000 Digiroom Dealer Toyota terbesar di Indonesia yang melayani jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang tersebar di seluruh Indonesia. Temui kami di Media Sosial terjadipada celah electrode busi 0,8 mm dan 1,1 mm. Lejda (2008), meneliti pengaruh tekanan injeksi LPG terhadap perubahan kontrol injeksi. Pada penelitian ini LPG diinjeksikan dalam fasa cair. Beberapa diantara hasil penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan tekanan injeksi memperbesar volume injeksi LPG, meskipun
Ukuran Celah Busi Mobil Injeksi,- Busi atau juga disebut sebagai spark plug adalah salah satu komponen pada sistem pengapian pada mesin bensin. Busi memiliki fungsi untuk memercikan bunga api melalui celah elektrodanya sebagai sumber panas untuk membakar campuran bahan bahan bakar dan udara didalam ruang bakar sahabat ketahui bahwa, syarat terjadinya suatu proses pembakaran yaitu adanya tiga unsur pembakaran diantaranya yang pertama adanya bahan bakar, kedua adanya udara dan yang ketiga adanya sumber panas atau api. Agar sebuah mesin dapat menghasilkan tenaga yang optimal. maka salah satunya dengan memperbaiki kualitas sistem pengapian pada mesin tersebut sehingga sistem pengapian dapat menghasilkan percikan bunga api yang baik dan kuat pada busi, alhasil proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara dapat berjalan dengan baik dan mampu menghasilkan tekanan pembakaran yang tegangan tinggi dari koil pengapian pada elektroda busi langsung dihubungkan ke masa maka hal ini akan menghasilkan panas pada elektroda saja dan tidak akan menghasilkan percikan. Agar elektroda busi mampu memercikkan bunga api maka dibuat celah antara ujung elektroda tengah dan masa pada busi itu sendiri. ketika tegangan listrik yang melewati elektroda busi kecil, maka tidak akan terjadi apapun pada celah elektroda busi. akan tetapi jika tegangan yang mengalir yang dihasilkan oleh koilpengapian 10KV hingga 20 KV maka tegangan ini akan mampu keluar atau melompat dari elektroda tengah menuju elektroda masa dalam bentuk percikan bunga Celah busi menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan apakah percikan mampu keluar ataukah tidak melalui elektroda busi. ukuran Celah busi yang terlalu renggang cenderung membutuhkan muatan yang lebih besar agar dapat terjadi percikan. Jika muataan yang dihasilkan standar maka percikan yang dihasilkan juga lebih kecil. yang mana hal ini tentunya akan berpotensi menyebabkan missfiring. Ukuran Celah busi yang terlalu sempit, juga justru akan menyebabkan percikan bunga api yang lebih besar akan tetapi tidak terarah, yang justru panas pada busi akan cepat terbentuk sehingga dapat mempengaruhi proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara didalam BusiDilihat dari bentuk celah busi, busi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Busi Tipe Single Elektrode, Jenis busi ini memiliki satu buah ground point dan celah vertikal diujung elektrodanya. Tipe busi ini akan menghasilkan percikan bunga api dengan bentuk memanjang sehingga sangat cocok diaplikasikan pada mesin berkapasitas Tipe Multi Elektrode, Jenis busi ini memiliki ground point dua atau lebih yang terletak disamping elektroda temgahnya. Tipe busi ini akan menghasilkan percikan bunga api pada samping elektrodanya dengan jumlah sesuai jumlah ground point busi. Tipe busi ini juga memiliki diameter lebih besar dan sering dipakai pada mesin berkapasitas lebih besar kapasitas mesin setiap silindernya sekitar 500 cc keatas.Perlu sahabat ketahui bahwa ukuran celah busi mobil injeksi terdapat beberapa variasi. Hal ini tergantung spesifikasi mesin yang digunakan. Pada umumnya ukuran celah busi berkisar antar 0,8 mm sampai 1,0 mm untuk lebih detailnya silahkan baca artikel ini atau juga dapat buka buku manual mobil sahabat. untuk busi tipe iridium memiliki celah busi yang lebih sempit 0,6 - 0,8 mm .Ukuran Celah Busi Mobil Injeksi Yang TepatBerikut ini beberapa daftar ukuran celah busi mobil injeksi yang dapat sahabat gunakan sebagai pedoman saat menyetel celah busi,diantaranyaUkuran Celah Busi Toyota Avanza 1,0 - 1,1 mmUkuran Celah Busi Suzuki Ertiga 0,7 - 0,9 mmUkuran Celah Busi Nissan Livina 0,9 - 1,1 mmUkuran Celah Busi Honda Mobilio 0,7-1,1 mmUkuran Celah Busi Toyota Rush 0,7- 1,0 mmUkuran Celah busi dapat berubah bertambah besar karena terjadi keausan, oleh karena itu pengecekan ukuran celah busi ketika sahabat melakukan pekerjaan servis berkala harus di lakukan setiap kelipatan atau Km tergantung jenis busi yang digunakan. Selain pemeriksaan ukuran celah busi, pemeriksaan kondisi kepala busi terhadap kerak, kotoran, karbon juga harus dilakukan dengan maksud agar kinerja busi dapat maksimal bekerja dengan baik. Jika kinerja busi kurang baik maka tenaga hasil pembakaran didalam ruang bakar yang dihasilkan oleh mesin juga akan kurang optimal atau Ukuran Celah Busi Terhadap Performa MesinUkuran celah busi mobil injeksi tidak bercelahElektroda busi tidak tebentuk loncatan bunga apiTidak terjadi pembakaran bahan bakar didalam ruang mobil tidak bisa dihidupkanUkuran celah busi mobil injeksi terlalu sempitElektroda busi cenderung lebih cepat bunga api yang dihasilkan busi relatif lemah dan yang dihasilkan mesin saat proses pembakaran relatif celah busi mobil injeksi terlalu besarTegangan listrik yang diperlukan agar busi mampu menghasilkan loncatan bunga api akan lebih tinggi. Sehingga mobil akan terasa tersendat-sendat Jika sistem pengapian tidak mampu memenuhi kebutuhan tegangan tegangan listrik pada busi yang terlalu besar yang berakibat Isolator-isolator tegangan tinggi pada busi cepat Mobil Menjadi Agak Sulit ulaan kami tentang Ukuran celah busi mobil injeksi, perlu sahabat ketahui agar performa mobil tetap baik, Semoga dapat menambah wawasan kita semua, jangan lupa kunjungi juga artikel pilihan kami lainnya berikut ini.
pengukurancoil. a. Ukur hambatan pada gulungan primer dengan ohm meter. (skala X 1). Hambatan gulungan primer 3.1 ohm. b.Ukur hambatan pada gulungan sekunder dengan ohm meter (skala 1.000). Hambatan gulungan sekunder 7,2 — 10,8 kilo ohm. c. Ukuran hambatan isolasi (sekat) antara terminal utama dan rumahnya.
JAKARTA, – Busi merupakan salah satu komponen penting yang ada di bagian mesin mobil, karena terkait dengan baik tidaknya sistem pengapian kendaraan. Baca Juga Fungsi busi adalah untuk memercikan bunga api, sehingga mobil dapat dengan mudah dinyalakan. Mengecek kondisi busi secara berkala, termasuk ukuran celahnya, bisa bermanfaat bagi pengendara. Karenanya, Celeb Hitz tidak boleh sembarangan memilih ukuran celah busi. Tentunya harus ada pengukuran yang tepat agar kinerja sistem pengapian mesin mobil berjalan lancar tanpa masalah sama sekali. Baca Juga Ukuran celah busi ini dapat berubah menjadi lebih besar ketika terjadi keausan. Kondisi ini tentu sama sekali tidak bagus karena akan mengganggu sistem pengapian. Ada beberapa pengaruh ukuran dari celah busi mobil tergantung kondisinya, yakni tidak bercelah, terlalu sempit, dan lebih besar dari seharusnya. Berikut penjelasan dari masing-masing ukuran celah busi, dilansir dari Auto2000, Senin 28/6/2021. 1. Ukuran celah busi tidak bercelah Ada tiga kondisi yang dapat terjadi jika ukuran celah busi tidak bercelah • Elektroda busi tidak membentuk loncatan bunga api. • Mesin mobil tidak bisa dihidupkan sama sekali. • Tidak ada proses pembakaran bahan bakar di ruang bakar mobil. 2. Ukuran celah busi terlalu sempit Ada tiga kondisi yang dapat terjadi jika ukuran celah busi terlalu sempit • Elektroda busi cenderung lebih cepat kotor daripada yang seharusnya. • Loncatan bunga api dari busi relatif kecil dan lemah. • Tenaga yang dihasilkan mesin dalam proses pembakaran berkurang jauh. 3. Ukuran celah busi terlalu besar Ada tiga kondisi yang dapat terjadi jika ukuran celah busi terlalu besar • Tegangan listrik yang sangat diperlukan supaya busi menghasilkan loncatan bunga api ternyata menjadi lebih tinggi. Akhirnya mobil terasa tersendat-sendat. Kondisi ini membuat sistem pengapian tidak mampu memenuhi kebutuhan tegangan. • Beban tegangan listrik di bagian busi menjadi terlalu besar. Akibatnya, isolator tegangan tegangan tinggi busi menjadi lebih cepat rusak. • Mesin mobil menjadi agak sulit dihidupkan. Editor Simon Iqbal FahleviFollow Berita Celebrities di Google News Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis tidak terlibat dalam materi konten ini.
1 Mesin Terlalu Panas atau Overheat. Penyebab overheat pada motor adalah perputaran oli di dalam mesin terhambat. Ring piston menjadi kering sehingga motor akan mogok atau mati mendadak. Suhu panas tersebut muncul dari sistem pembakaran atau dari gesekan-gesekan yang diakibatkan antara piston dan liner boring. BUSI MOTOR INJEKSI BISA DIPAKAI UNTUK MESIN MOTOR KARBURATOR, NAMUN TIDAK SEBALIKNYA, BUSI MOTOR KARBURATOR TIDAK BOLEH DIPAKAI DI MESIN MOTOR INJEKSI. Jakarta, – Seringkali pengguna sepeda motor salah kaprah dengan penggunaan busi untuk kendaraan karburator dan injeksi. Meski kita paham, busi punya peran penting yang berfungsi sebagai pemantik bunga api dalam ruang bakar mesin. Tujuannya untuk membakar campuran udara dan bahan bakar agar piston bisa bergerak sesuai dengan perintah ledakan bahan bakar setelah terkena bunga api tadi. Dengan peran penting itu, busi layak mendapat perhatian ekstra. Jika tak dirawat secara berkala, busi yang sudah aus akan memengaruhi performa/kinerja mesin. Nantinya, busi tidak mampu lagi memantikan api dengan sempurna. Tapi tahukah Anda busi untuk motor injeksi dan karburator berbeda? “Busi mesin injeksi dan karburator secara dasar sudah dibedakan oleh produsen busi. Perbedaan tersebut terletak pada resistornya. Jika busi masih dalam kondisi baik, artinya masalah di ruang bakar bisa diminimalkan. Membiarkan kondisi busi yang sudah tak sempurna memantikkan bunga api bisa menimbulkan masalah dalam jangka panjang. Terutama yang berhubungan dengan piston dan blok silinder,” kata Technical Support NGK Busi Indonesia, Diko Oktaviano, kepada beberapa waktu lalu. Diko menjelaskan, saat ini perbedaan busi harian antara karburator dengan Injeksi hanya ada di varian busi standar jenis nickel alloy yang memiliki resistor, cara yang paling mudah adalah bisa dengan melihat fisik pada bagian insulator dengan adanya kode R yang artinya busi memiliki resistor di bagian intinya. Namun, lanjutnya, tidak semua busi memiliki kode R di bagian insulatornya, maka yang paling mudah di cek adalah part number businya. Bila disebutkan kode R pada susunan part number maka busi itu punya resistor, contoh busi yang memiliki resistor adalah CR7HSA, CPR9EA-9, CR8EIX, LKAR6AGP, LKR6AIX dan lain-lain. “Sedangkan busi yang tidak memiliki resistor di part number tidak disebutkan kode R contoh C7HSA, D8EA, C6HSA, BPM6A, BP7HSA, dan lain lain,” tukasnya. Menurut Diko, penggunaan dua jenis busi ini harus diwaspadai, busi untuk motor injeksi dipasang di motor yang masih pakai karburator tidak ada masalah. “Tapi kalau busi untuk motor karburator tidak boleh dipasang di motor injeksi. Karena efenya bisa menggangu ECU maupun sensor lain, bahkan mesin bisa brebet dan mati,” tegasnya. Busi Iridium injeksi dan busi karburator nickel alloy Kenapa harus ada resistor di busi?, tambah Diko, semua ini mengacu kepada aturan global ISO otomotif yang mengatur tentang gangguan elektromagnet dalam perangkat listrik dan elektronik nama aturannya adalah CISPR. Dalam aturan ini bahwa regulasi untuk melindungi kendaraan dari gangguan noise dalam batas range frekuensi yang udah ditetapkan. Sementara itu, Diko menyarankan agar melakukan penggantian busi secara rutin dengan melihat panduan buku manual service, ataupun petunjuk rekomendasi dari NGK. “NGK merekomendasikan pemakaian harian dengan busi standar Nickel Alloy ada di angka km Motor sedangkan Mobil. Tentunya hal ini bisa saja berbeda dengan panduan yang diberikan masing-masing merek kendaraan, bisa lebih cepat bisa juga lebih lambat. Sebab penentuan angka ini NGK dengan banyak merek kendaraan berbeda konsep pengujian,” jelasnya. Salah Pasang Busi Resiko Menghadang Diko juga menyampaikan bila busi pada kendaraan bermotor memiliki peran yang sangat penting karena berfungsi untuk menciptakan percikan listrik yang akan memicu efek ledakan dari campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar. Oleh karena itu, proses pemasangan busi yang benar wajib dipenuhi agar busi dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan optimal. “Yang pertama harus di perhatikan adalah tingkat kekencangan, karena pemasangan busi dengan nilai torsi yang tidak tepat terlalu kencang atau terlalu kendor dapat berakibat sangat fatal pada busi,” pungkasnya. Tingkat Kekencangan Sebagai contoh, apabila memasang busi terlalu kencang dapat mengakibatkan ulir busi rusak yang tentunya akan mengakibatkan busi nantinya akan sulit untuk dilepas kembali. Bagian center electrode hingga terminal nut pun tidak luput dari resiko kerusakan apabila kita tidak memasang busi dengan tingkat kekencangan yang tepat sehingga akan mempengaruhi fungsi busi hingga performa mesin kendaraan. Rekomendasi tingkat torsi kekencangan pemasangan busi ditentukan oleh 3 hal, yaitu Tipe busi yang menggunakan gasket atau tanpa gasket Ukuran diameter ulir busi Tipe kepala silinder mesin yang menggunakan cast iron atau aluminium Sumber

Selainitu, komponen seperti karburator atau throttle body (bagi mesin berteknologi injeksi) juga akan dibersihkan. Meskipun celah busi sudah diatur dari pabrikan, namun karena penggunaan serta interaksinya dengan tekanan kompresi, maka kemungkinan celah busi mengalami perubahan itu tetap ada. Berikut Ukuran Garasi Mobil yang Ideal

Busi merupakan sebuah komponen terpenting dalam sistem pengapian mobil. Fungsi busi mobil pada umumnya supaya mobil bisa menyala. Komponen yang satu ini termasuk vital karena kalau sampai bermasalah maka mobil tidak akan bisa dinyalakan. Oleh karena itu, busi perlu dirawat secara rutin supaya tidak muncul permasalahan pada mobil dan mobil dapat selalu menyala normal saat dibutuhkan. Pengertian Busi Busi pada mobil memiliki fungsi utama untuk membakar campuran bensin dan udara yang dikompres melalui gerakan piston. Tanpa adanya busi tidak akan pernah ada pembakaran di dalam ruang mesin dan komponen yang terkait sistem gerak tidak akan melakukan fungsi yang sesuai dengan tugasnya. Karena alasan inilah busi adalah salah satu komponen vital pada mobil. Selain yang sudah disebutkan diatas, busi juga memiliki fungsi untuk menarik energi panas yang tidak diinginkan dari dalam ruang pembakaran lalu mengirimnya ke sistem pendingin pada mobil. Memiliki ukuran yang sangat kecil, busi ternyata memiliki susunan komponen yang sangat kompleks. Di bawah ini adalah susunan komponen pada busi. Terminal Letaknya ada di pucuk, terbuat dari besi dan berfungsi sebagai penghubung busi dan sistem pengapian. Insulator Keramik Letaknya ada di pucuk busi setelah terminal, terbuat dari keramik dan berfungsi sebagai insulator listrik sekaligus menopang mekanik inti elektroda. Hex Soket ditentukan dari ukuran hex untuk memasang busi pada mobil. Insulator Tip Ujung insulator merupakan lokasi pembakaran, sehingga terbuat dari bahan yang tahan suhu tinggi. Ketahanannya mencapai volt dan 650 derajat Celcius. Gasket Memiliki fungsi utama supaya kompresi yang berasal dari ruang pembakaran tidak keluar dari celah busi. Metal Case Baca Juga 6 Cara Mudah Menghilangkan Baret Mobil Tanpa ke Bengkel Electric Parking Brake Cara Kerja dan Kelebihannya Mengenal Mesin Diesel pada Mobil untuk Pengendara Pemula Disebut juga jaket, memiliki fungsi utama untuk mengunci busi ke kepala silinder dan sebagai konduktor panas. Center Electrode Disebut juga kepala busi, terbuat dari logam, nikel, besi dan tembaga. Memiliki fungsi utama untuk menghantar energi listrik dan terhubung ke terminal. Ground Ini adalah bagian busi yang bersentuhan langsung dengan mobil. Jenis Busi Sebagai bagian vital dalam pengapian, busi memiliki peranan penting dalam menghasilkan bunga api atau spark pada elektroda busi mobil yang ada di dalam ruang pembakaran. Tujuannya adalah mencampur serta membakar udara dan bahan bakar. Bunga api atau spark yang dihasilkan busi ini berasal dari energi listrik aki atau baterai mobil. Oleh karena itu apabila busi mengalami permasalahan, busi tidak akan bisa menghasilkan bunga api dan mobil tidak akan bisa dinyalakan atau mogok. Oleh karena itu Anda harus benar-benar mengetahui jenis busi yang sesuai dengan karakter mobil yang digunakan. Berbeda jenis busi maka akan berbeda juga cara menggunakannya. Supaya tidak salah pilih, ada baiknya Anda mengetahui jenis busi dan menyesuaikannya dengan karakter mesin mobil Anda. Berikut ini adalah jenis busi yang saat ini banyak ditemukan, jangan sampai salah pilih, ya! Busi Mobil Standar Busi jenis ini pada dasarnya untuk penggunaan mobil standar sehari hari dan direkomendasikan beberapa pabrikan mobil di Indonesia. Keunggulan dari busi jenis ini adalah umur pemakaian yang panjang dan menghasilkan stasioner mobil yang stabil. Busi standar sangat optimal untuk putaran mesin rendah dan sedang. Busi Mobil Platinum Baca Juga Bagaimana Cara Kerja dan Fungsi Mesin Turbo Mobil? Kenali Pemberlakuan Plat Nomor Putih pada Mobil Mencari Tahu Penyebab Bau di Mobil dari Jenis Baunya Sering disebut juga dengan busi semi racing karena bagian ujung elektroda ini lebih lancip apabila dibandingkan dengan busi standar. Pada dasarnya busi platinum tidak terlalu berbeda jauh dengan busi standar, hanya saja busi ini mampu memberikan tenaga yang lebih responsif pada putaran mesin rendah namun umur pemakaian lebih pendek dari busi standar. Busi Mobil Iridium Busi iridium adalah busi racing dan termasuk dalam jenis dingin. Keunggulan busi jenis ini adalah mampu menghasilkan tenaga mesin yang agresif dan tinggi di putaran sedang dan tinggi sehingga lebih mudah mencapai top speed. Busi ini tidak terlalu cocok digunakan untuk pemakaian harian karena akan membuat stasioner mobil menjadi tidak stabil. Apabila busi iridium digunakan pada mobil dengan mesin standar dan kompresi rendah, umur penggunaan busi jenis ini sangat pendek. Cara Kerja Koil pengapian menghasilkan listrik tegangan tinggi dan mengalir melalui kepala busi akan tercipta perbedaan tegangan listrik pada bagian samping dan tengah elektroda, namun pada kondisi ini tidak ada arus yang mengalir karena adanya insulator pada celah yang berasal dari gas campuran bahan bakar dan udara. Tegangan yang terus naik akan mengubah struktur gas dan akan terionisasi dan merubah gas tersebut menjadi konduktor sehingga arus elektron dapat melewati celah. Pada saat tegangan sudah melebihi volt dan arus elektron terus melewati celah, temperatur akan meningkat hingga derajat celcius. Pada saat ini akan muncul spark atau bunga api yang akan memulai semua proses pembakaran. Tanda Busi Mobil Bermasalah Setelah mengetahui fungsi dan cara kerja busi, tentunya sekarang sudah memahami bahwa busi mobil yang bermasalah akan mengakibatkan mesin mobil tidak bekerja dengan baik. Bunga api yang dihasilkan busi tidak akan sempurna dan mengganggu pembakaran. Dalam kasus yang lebih parah, busi tidak akan dapat membuat bunga api sehingga mesin mobil akan mogok. Keadaan seperti ini tentunya akan membuat penggunaan mobil menjadi tidak nyaman. Pada umumnya usia busi adalah sekitar km atau bisa lebih pendek tergantung dari jenis busi yang digunakan. Supaya Anda tidak terjebak dalam situasi yang tidak nyaman, ada baiknya Anda memperhatikan tanda tanda busi mobil mulai bermasalah. Saat Mobil Idle Putaran mesin terasa tidak seperti biasa dan kurang halus. Terasa getaran yang tidak biasa di dalam kabin. Gas terasa lebih berat dari biasa. Saat Mobil Jalan Akselerasi mobil agak terhambat Mobil terasa tersendat dan kadang terasa lonjakan mesin Konsumsi bahan bakar akan lebih boros dari biasanya Insulator berubah warna kuning kecoklatan atau hijau basah Terdapat lapisan kuning pada busi Saat Mobil Mati Terjadi perubahan warna pada busi Kecoklatan pertanda busi sudah aus Kuning atau kemerahan pertanda adanya pemanasan mobil yang berlebihan Gelap pertanda pembakaran mesin tidak sempurna Tips Pemilihan Supaya Anda bisa memaksimalkan penggunaan busi, selain memperhatikan jenis busi yang digunakan, ada baiknya pula Anda memperhatikan tips penting dalam memilih busi berikut ini. Ukuran busi Pastikan ukuran, diameter, panjang ulir dan panjang insulator sudah sesuai dengan spesifikasi mesin dan tujuan penggunaan. Jangan sampai menggunakan busi dengan ukuran yang berbeda karena akan mengakibatkan permasalahan serius pada mesin mulai dari overheat hingga kerusakan piston. Angka panas busi Sesuaikan angka panas busi dengan spesifkasi mobil. Busi yang terlalu dingin akan mengakibatkan terjadinya endapan karbon carbon fouling pada busi. Sebaliknya busi yang terlalu panas akan mengakibatkan overheat. Range Harga Harga busi tergantung dari jenis busi yang digunakan untuk kebutuhan mobil Anda. Busi standar pada umumnya berkisar antara Rp. hingga Rp. Untuk mobil yang masih standar dan untuk penggunaan sehari hari sebaiknya menggunakan busi jenis ini. Apabila Anda menginginkan akselerasi yang lebih baik, bisa menggunakan busi platinum atau semi racing dengan kisaran harga Rp. - Rp. Namun Anda harus memperhatikan umur penggunaan yang lebih pendek dibandingkan busi standar. Busi iridium diperuntukkan bagi yang ingin mencapai performa maksimal mobil Anda. Busi jenis ini memiliki harga di kisaran - Rp. Penggunaan busi iridium yang disesuaikan dengan spesifikasi mesin yang baik dapat mengoptimalkan performa mobil Anda. Cekbusi dengan Ohm-meter, ukuran yang tepat setiap 1.200 Ohm untuk 25 mm. Saat memasang busi kembali tangan harus bersih dan tidak basah untuk menghindari terjadinya korsleting. Pada saat memasukkan busi, usahakan jangan sampai membentur kepala silinder karena dapat merubah celah busi.

Halinilah yang menyebabkan tarikan gas tidak stabil pada motor Honda injeksi. Solusi Jarak Renggang Busi yang Tidak Tepat. Berikut adalah solusi apabila jarak renggang busi anda tidak tepat: Lakukan pengecekan busi setiap 4.000km. Ukur celah busi antara ground dan center elektroda. Bila celah tersebut lebih besar dari 1mm, lakukan penggantian

gUS1.
  • qy4ds8s6k3.pages.dev/203
  • qy4ds8s6k3.pages.dev/325
  • qy4ds8s6k3.pages.dev/429
  • qy4ds8s6k3.pages.dev/187
  • qy4ds8s6k3.pages.dev/432
  • qy4ds8s6k3.pages.dev/349
  • qy4ds8s6k3.pages.dev/13
  • qy4ds8s6k3.pages.dev/6
  • ukuran celah busi mobil injeksi