Kitacoba rinci kira-kira apa penyebabnya knalpot motor injeksi ngebul. “Kalau knalpot motor injeksi ngebul warna asap hitam pekat sudah pasti pembakarannya tidak sempurna dikarenakan kebanyakan bensin. Indikasi lainya, yakni baunya cukup menyengat dan lama kelamaan bikin pusing. Solusinya mesti setting ulang CO,” ujar Nazar, empunya Nazar
Posted on 21 Des 2021 Busi adalah salah satu komponen penting dalam berbagai mesin mobil. namun apakah Anda tahu bahwa celah busi mobil memiliki berbagai ukuran? Jika celah ukuran busi tidak disesuaikan dengan jenis mesin yang ada, maka akan timbul loncatan bunga api atau percikan api. Selain itu, ukuran dari celah busi yang tidak disesuakan akan menyebabkan sistem pengapian yang dihasilkan mesin mobil listrik dengan tegangan tinggi mengalir dari ignition coil ke terminal busi, maka akan terbentuk aliran arus dari igntion coil menuju elektroda busi. Sesuai dengan arah aliran arus, dimana arus listrik selalu mengalir dari kutub positif ke negatif. Maka listrik di dalam elektroda juga akan mengalir menuju arus pada elektroda langsung dihubungkan le masa maka hanya akan timbul panas pada elektroda dan tidak ada percikan. Untuk itu dibuat celah antara ujung elektroda dan masa. Saat arus listrik yang melewati elektroda bermuatan kecil, tidak akan terjadi apapun di celah elektroda. Namun jika arus yang mengalir bermuatan mencapai 20 KV maka mampu keluar dari elektroda dalam bentuk busi akan menjadi faktor apakah percikan mampu keluar atau tidak. Celah atau gap busi yang terlalu renggang membutuhkan muatan lebih besar untuk bisa terjadi percikan. Jika arus tersebut standar maka percikan yang dihasilkan juga lebih kecil. Sehingga berpotensi menyebabkan miss fire. Celah busi yang terlalu dekat, akan menyebabkan percikan lebih besar dan tidak terarah. Dalam hal ini, panas pada busi akan cepat terbentuk sehingga dapat mempengaruhi proses pembakaran Celah BusiDilihat dari bentuk celah busi, akan terdapat dua jenis busi yaitu 1. Single ElektrodeJenis single elektroda memiliki satu buah ground point dan celah vertikal diujung elektroda. Tipe ini akan menghasilkan percikan dengan bentuk memanjang. Sangat cocok dipakai untuk mesin berkapasitas juga Ukuran Celah Busi Mobil yang Perlu Diketahui2. Multi ElektrodeJenis multi elektrode memiliki ground point dua atau lebih yang terletak disamping elektroda. Percikan yang dihasilkan pada busi jenis ini terletak disamping elektroda dengan jumlah sesuai jumlah ground point. Busi ini memiliki diameter lebih besar dan sering dipakai pada mesin berkapasitas lebih dari 500 cc tiap ukuran celah, ada banyak variasi celah busi. Hal ini tergantung spesifikasi tiap mesin mobil. Umumnya, celah busi berkisar 0,8 hingga 1,0 Juga Cara Mengecek Busi Hidup atau MatiKalau AutoFamily mengalami masalah dengan celah busi atau bagian mobil lainnya, segera bawa mobil Anda ke bengkel Auto2000 terdekat. Jangan khawatir, kami mempunyai teknisi profesional yang berpengalaman, jadi kunjungilah Auto2000 Digiroom sekarang juga apabila AutoFamily ingin melakukan servis dan perawatan berkala. Jika Anda tidak memiliki waktu untuk membawa mobil ke bengkel, silakan lakukan booking layanan THS-Auto2000 Home Service melalui website atau aplikasi Auto2000 Mobile Dealer Toyota sekarang juga dan dapatkan berbagai Promo Dealer Mobil Toyota terbaru untuk berbagai jenis layanan purna jual Auto2000. Anda bisa jadwalkan kunjungan di sini. Auto2000 Digiroom Dealer Toyota terbesar di Indonesia yang melayani jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang tersebar di seluruh Indonesia. Temui kami di Media Sosial
terjadipada celah electrode busi 0,8 mm dan 1,1 mm. Lejda (2008), meneliti pengaruh tekanan injeksi LPG terhadap perubahan kontrol injeksi. Pada penelitian ini LPG diinjeksikan dalam fasa cair. Beberapa diantara hasil penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan tekanan injeksi memperbesar volume injeksi LPG, meskipun
pengukurancoil. a. Ukur hambatan pada gulungan primer dengan ohm meter. (skala X 1). Hambatan gulungan primer 3.1 ohm. b.Ukur hambatan pada gulungan sekunder dengan ohm meter (skala 1.000). Hambatan gulungan sekunder 7,2 — 10,8 kilo ohm. c. Ukuran hambatan isolasi (sekat) antara terminal utama dan rumahnya.
JAKARTA, – Busi merupakan salah satu komponen penting yang ada di bagian mesin mobil, karena terkait dengan baik tidaknya sistem pengapian kendaraan. Baca Juga Fungsi busi adalah untuk memercikan bunga api, sehingga mobil dapat dengan mudah dinyalakan. Mengecek kondisi busi secara berkala, termasuk ukuran celahnya, bisa bermanfaat bagi pengendara. Karenanya, Celeb Hitz tidak boleh sembarangan memilih ukuran celah busi. Tentunya harus ada pengukuran yang tepat agar kinerja sistem pengapian mesin mobil berjalan lancar tanpa masalah sama sekali. Baca Juga Ukuran celah busi ini dapat berubah menjadi lebih besar ketika terjadi keausan. Kondisi ini tentu sama sekali tidak bagus karena akan mengganggu sistem pengapian. Ada beberapa pengaruh ukuran dari celah busi mobil tergantung kondisinya, yakni tidak bercelah, terlalu sempit, dan lebih besar dari seharusnya. Berikut penjelasan dari masing-masing ukuran celah busi, dilansir dari Auto2000, Senin 28/6/2021. 1. Ukuran celah busi tidak bercelah Ada tiga kondisi yang dapat terjadi jika ukuran celah busi tidak bercelah • Elektroda busi tidak membentuk loncatan bunga api. • Mesin mobil tidak bisa dihidupkan sama sekali. • Tidak ada proses pembakaran bahan bakar di ruang bakar mobil. 2. Ukuran celah busi terlalu sempit Ada tiga kondisi yang dapat terjadi jika ukuran celah busi terlalu sempit • Elektroda busi cenderung lebih cepat kotor daripada yang seharusnya. • Loncatan bunga api dari busi relatif kecil dan lemah. • Tenaga yang dihasilkan mesin dalam proses pembakaran berkurang jauh. 3. Ukuran celah busi terlalu besar Ada tiga kondisi yang dapat terjadi jika ukuran celah busi terlalu besar • Tegangan listrik yang sangat diperlukan supaya busi menghasilkan loncatan bunga api ternyata menjadi lebih tinggi. Akhirnya mobil terasa tersendat-sendat. Kondisi ini membuat sistem pengapian tidak mampu memenuhi kebutuhan tegangan. • Beban tegangan listrik di bagian busi menjadi terlalu besar. Akibatnya, isolator tegangan tegangan tinggi busi menjadi lebih cepat rusak. • Mesin mobil menjadi agak sulit dihidupkan. Editor Simon Iqbal FahleviFollow Berita Celebrities di Google News Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis tidak terlibat dalam materi konten ini.1 Mesin Terlalu Panas atau Overheat. Penyebab overheat pada motor adalah perputaran oli di dalam mesin terhambat. Ring piston menjadi kering sehingga motor akan mogok atau mati mendadak. Suhu panas tersebut muncul dari sistem pembakaran atau dari gesekan-gesekan yang diakibatkan antara piston dan liner boring. BUSI MOTOR INJEKSI BISA DIPAKAI UNTUK MESIN MOTOR KARBURATOR, NAMUN TIDAK SEBALIKNYA, BUSI MOTOR KARBURATOR TIDAK BOLEH DIPAKAI DI MESIN MOTOR INJEKSI. Jakarta, – Seringkali pengguna sepeda motor salah kaprah dengan penggunaan busi untuk kendaraan karburator dan injeksi. Meski kita paham, busi punya peran penting yang berfungsi sebagai pemantik bunga api dalam ruang bakar mesin. Tujuannya untuk membakar campuran udara dan bahan bakar agar piston bisa bergerak sesuai dengan perintah ledakan bahan bakar setelah terkena bunga api tadi. Dengan peran penting itu, busi layak mendapat perhatian ekstra. Jika tak dirawat secara berkala, busi yang sudah aus akan memengaruhi performa/kinerja mesin. Nantinya, busi tidak mampu lagi memantikan api dengan sempurna. Tapi tahukah Anda busi untuk motor injeksi dan karburator berbeda? “Busi mesin injeksi dan karburator secara dasar sudah dibedakan oleh produsen busi. Perbedaan tersebut terletak pada resistornya. Jika busi masih dalam kondisi baik, artinya masalah di ruang bakar bisa diminimalkan. Membiarkan kondisi busi yang sudah tak sempurna memantikkan bunga api bisa menimbulkan masalah dalam jangka panjang. Terutama yang berhubungan dengan piston dan blok silinder,” kata Technical Support NGK Busi Indonesia, Diko Oktaviano, kepada beberapa waktu lalu. Diko menjelaskan, saat ini perbedaan busi harian antara karburator dengan Injeksi hanya ada di varian busi standar jenis nickel alloy yang memiliki resistor, cara yang paling mudah adalah bisa dengan melihat fisik pada bagian insulator dengan adanya kode R yang artinya busi memiliki resistor di bagian intinya. Namun, lanjutnya, tidak semua busi memiliki kode R di bagian insulatornya, maka yang paling mudah di cek adalah part number businya. Bila disebutkan kode R pada susunan part number maka busi itu punya resistor, contoh busi yang memiliki resistor adalah CR7HSA, CPR9EA-9, CR8EIX, LKAR6AGP, LKR6AIX dan lain-lain. “Sedangkan busi yang tidak memiliki resistor di part number tidak disebutkan kode R contoh C7HSA, D8EA, C6HSA, BPM6A, BP7HSA, dan lain lain,” tukasnya. Menurut Diko, penggunaan dua jenis busi ini harus diwaspadai, busi untuk motor injeksi dipasang di motor yang masih pakai karburator tidak ada masalah. “Tapi kalau busi untuk motor karburator tidak boleh dipasang di motor injeksi. Karena efenya bisa menggangu ECU maupun sensor lain, bahkan mesin bisa brebet dan mati,” tegasnya. Busi Iridium injeksi dan busi karburator nickel alloy Kenapa harus ada resistor di busi?, tambah Diko, semua ini mengacu kepada aturan global ISO otomotif yang mengatur tentang gangguan elektromagnet dalam perangkat listrik dan elektronik nama aturannya adalah CISPR. Dalam aturan ini bahwa regulasi untuk melindungi kendaraan dari gangguan noise dalam batas range frekuensi yang udah ditetapkan. Sementara itu, Diko menyarankan agar melakukan penggantian busi secara rutin dengan melihat panduan buku manual service, ataupun petunjuk rekomendasi dari NGK. “NGK merekomendasikan pemakaian harian dengan busi standar Nickel Alloy ada di angka km Motor sedangkan Mobil. Tentunya hal ini bisa saja berbeda dengan panduan yang diberikan masing-masing merek kendaraan, bisa lebih cepat bisa juga lebih lambat. Sebab penentuan angka ini NGK dengan banyak merek kendaraan berbeda konsep pengujian,” jelasnya. Salah Pasang Busi Resiko Menghadang Diko juga menyampaikan bila busi pada kendaraan bermotor memiliki peran yang sangat penting karena berfungsi untuk menciptakan percikan listrik yang akan memicu efek ledakan dari campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar. Oleh karena itu, proses pemasangan busi yang benar wajib dipenuhi agar busi dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan optimal. “Yang pertama harus di perhatikan adalah tingkat kekencangan, karena pemasangan busi dengan nilai torsi yang tidak tepat terlalu kencang atau terlalu kendor dapat berakibat sangat fatal pada busi,” pungkasnya. Tingkat Kekencangan Sebagai contoh, apabila memasang busi terlalu kencang dapat mengakibatkan ulir busi rusak yang tentunya akan mengakibatkan busi nantinya akan sulit untuk dilepas kembali. Bagian center electrode hingga terminal nut pun tidak luput dari resiko kerusakan apabila kita tidak memasang busi dengan tingkat kekencangan yang tepat sehingga akan mempengaruhi fungsi busi hingga performa mesin kendaraan. Rekomendasi tingkat torsi kekencangan pemasangan busi ditentukan oleh 3 hal, yaitu Tipe busi yang menggunakan gasket atau tanpa gasket Ukuran diameter ulir busi Tipe kepala silinder mesin yang menggunakan cast iron atau aluminium Sumber
Selainitu, komponen seperti karburator atau throttle body (bagi mesin berteknologi injeksi) juga akan dibersihkan. Meskipun celah busi sudah diatur dari pabrikan, namun karena penggunaan serta interaksinya dengan tekanan kompresi, maka kemungkinan celah busi mengalami perubahan itu tetap ada. Berikut Ukuran Garasi Mobil yang Ideal
Busi merupakan sebuah komponen terpenting dalam sistem pengapian mobil. Fungsi busi mobil pada umumnya supaya mobil bisa menyala. Komponen yang satu ini termasuk vital karena kalau sampai bermasalah maka mobil tidak akan bisa dinyalakan. Oleh karena itu, busi perlu dirawat secara rutin supaya tidak muncul permasalahan pada mobil dan mobil dapat selalu menyala normal saat dibutuhkan. Pengertian Busi Busi pada mobil memiliki fungsi utama untuk membakar campuran bensin dan udara yang dikompres melalui gerakan piston. Tanpa adanya busi tidak akan pernah ada pembakaran di dalam ruang mesin dan komponen yang terkait sistem gerak tidak akan melakukan fungsi yang sesuai dengan tugasnya. Karena alasan inilah busi adalah salah satu komponen vital pada mobil. Selain yang sudah disebutkan diatas, busi juga memiliki fungsi untuk menarik energi panas yang tidak diinginkan dari dalam ruang pembakaran lalu mengirimnya ke sistem pendingin pada mobil. Memiliki ukuran yang sangat kecil, busi ternyata memiliki susunan komponen yang sangat kompleks. Di bawah ini adalah susunan komponen pada busi. Terminal Letaknya ada di pucuk, terbuat dari besi dan berfungsi sebagai penghubung busi dan sistem pengapian. Insulator Keramik Letaknya ada di pucuk busi setelah terminal, terbuat dari keramik dan berfungsi sebagai insulator listrik sekaligus menopang mekanik inti elektroda. Hex Soket ditentukan dari ukuran hex untuk memasang busi pada mobil. Insulator Tip Ujung insulator merupakan lokasi pembakaran, sehingga terbuat dari bahan yang tahan suhu tinggi. Ketahanannya mencapai volt dan 650 derajat Celcius. Gasket Memiliki fungsi utama supaya kompresi yang berasal dari ruang pembakaran tidak keluar dari celah busi. Metal Case Baca Juga 6 Cara Mudah Menghilangkan Baret Mobil Tanpa ke Bengkel Electric Parking Brake Cara Kerja dan Kelebihannya Mengenal Mesin Diesel pada Mobil untuk Pengendara Pemula Disebut juga jaket, memiliki fungsi utama untuk mengunci busi ke kepala silinder dan sebagai konduktor panas. Center Electrode Disebut juga kepala busi, terbuat dari logam, nikel, besi dan tembaga. Memiliki fungsi utama untuk menghantar energi listrik dan terhubung ke terminal. Ground Ini adalah bagian busi yang bersentuhan langsung dengan mobil. Jenis Busi Sebagai bagian vital dalam pengapian, busi memiliki peranan penting dalam menghasilkan bunga api atau spark pada elektroda busi mobil yang ada di dalam ruang pembakaran. Tujuannya adalah mencampur serta membakar udara dan bahan bakar. Bunga api atau spark yang dihasilkan busi ini berasal dari energi listrik aki atau baterai mobil. Oleh karena itu apabila busi mengalami permasalahan, busi tidak akan bisa menghasilkan bunga api dan mobil tidak akan bisa dinyalakan atau mogok. Oleh karena itu Anda harus benar-benar mengetahui jenis busi yang sesuai dengan karakter mobil yang digunakan. Berbeda jenis busi maka akan berbeda juga cara menggunakannya. Supaya tidak salah pilih, ada baiknya Anda mengetahui jenis busi dan menyesuaikannya dengan karakter mesin mobil Anda. Berikut ini adalah jenis busi yang saat ini banyak ditemukan, jangan sampai salah pilih, ya! Busi Mobil Standar Busi jenis ini pada dasarnya untuk penggunaan mobil standar sehari hari dan direkomendasikan beberapa pabrikan mobil di Indonesia. Keunggulan dari busi jenis ini adalah umur pemakaian yang panjang dan menghasilkan stasioner mobil yang stabil. Busi standar sangat optimal untuk putaran mesin rendah dan sedang. Busi Mobil Platinum Baca Juga Bagaimana Cara Kerja dan Fungsi Mesin Turbo Mobil? Kenali Pemberlakuan Plat Nomor Putih pada Mobil Mencari Tahu Penyebab Bau di Mobil dari Jenis Baunya Sering disebut juga dengan busi semi racing karena bagian ujung elektroda ini lebih lancip apabila dibandingkan dengan busi standar. Pada dasarnya busi platinum tidak terlalu berbeda jauh dengan busi standar, hanya saja busi ini mampu memberikan tenaga yang lebih responsif pada putaran mesin rendah namun umur pemakaian lebih pendek dari busi standar. Busi Mobil Iridium Busi iridium adalah busi racing dan termasuk dalam jenis dingin. Keunggulan busi jenis ini adalah mampu menghasilkan tenaga mesin yang agresif dan tinggi di putaran sedang dan tinggi sehingga lebih mudah mencapai top speed. Busi ini tidak terlalu cocok digunakan untuk pemakaian harian karena akan membuat stasioner mobil menjadi tidak stabil. Apabila busi iridium digunakan pada mobil dengan mesin standar dan kompresi rendah, umur penggunaan busi jenis ini sangat pendek. Cara Kerja Koil pengapian menghasilkan listrik tegangan tinggi dan mengalir melalui kepala busi akan tercipta perbedaan tegangan listrik pada bagian samping dan tengah elektroda, namun pada kondisi ini tidak ada arus yang mengalir karena adanya insulator pada celah yang berasal dari gas campuran bahan bakar dan udara. Tegangan yang terus naik akan mengubah struktur gas dan akan terionisasi dan merubah gas tersebut menjadi konduktor sehingga arus elektron dapat melewati celah. Pada saat tegangan sudah melebihi volt dan arus elektron terus melewati celah, temperatur akan meningkat hingga derajat celcius. Pada saat ini akan muncul spark atau bunga api yang akan memulai semua proses pembakaran. Tanda Busi Mobil Bermasalah Setelah mengetahui fungsi dan cara kerja busi, tentunya sekarang sudah memahami bahwa busi mobil yang bermasalah akan mengakibatkan mesin mobil tidak bekerja dengan baik. Bunga api yang dihasilkan busi tidak akan sempurna dan mengganggu pembakaran. Dalam kasus yang lebih parah, busi tidak akan dapat membuat bunga api sehingga mesin mobil akan mogok. Keadaan seperti ini tentunya akan membuat penggunaan mobil menjadi tidak nyaman. Pada umumnya usia busi adalah sekitar km atau bisa lebih pendek tergantung dari jenis busi yang digunakan. Supaya Anda tidak terjebak dalam situasi yang tidak nyaman, ada baiknya Anda memperhatikan tanda tanda busi mobil mulai bermasalah. Saat Mobil Idle Putaran mesin terasa tidak seperti biasa dan kurang halus. Terasa getaran yang tidak biasa di dalam kabin. Gas terasa lebih berat dari biasa. Saat Mobil Jalan Akselerasi mobil agak terhambat Mobil terasa tersendat dan kadang terasa lonjakan mesin Konsumsi bahan bakar akan lebih boros dari biasanya Insulator berubah warna kuning kecoklatan atau hijau basah Terdapat lapisan kuning pada busi Saat Mobil Mati Terjadi perubahan warna pada busi Kecoklatan pertanda busi sudah aus Kuning atau kemerahan pertanda adanya pemanasan mobil yang berlebihan Gelap pertanda pembakaran mesin tidak sempurna Tips Pemilihan Supaya Anda bisa memaksimalkan penggunaan busi, selain memperhatikan jenis busi yang digunakan, ada baiknya pula Anda memperhatikan tips penting dalam memilih busi berikut ini. Ukuran busi Pastikan ukuran, diameter, panjang ulir dan panjang insulator sudah sesuai dengan spesifikasi mesin dan tujuan penggunaan. Jangan sampai menggunakan busi dengan ukuran yang berbeda karena akan mengakibatkan permasalahan serius pada mesin mulai dari overheat hingga kerusakan piston. Angka panas busi Sesuaikan angka panas busi dengan spesifkasi mobil. Busi yang terlalu dingin akan mengakibatkan terjadinya endapan karbon carbon fouling pada busi. Sebaliknya busi yang terlalu panas akan mengakibatkan overheat. Range Harga Harga busi tergantung dari jenis busi yang digunakan untuk kebutuhan mobil Anda. Busi standar pada umumnya berkisar antara Rp. hingga Rp. Untuk mobil yang masih standar dan untuk penggunaan sehari hari sebaiknya menggunakan busi jenis ini. Apabila Anda menginginkan akselerasi yang lebih baik, bisa menggunakan busi platinum atau semi racing dengan kisaran harga Rp. - Rp. Namun Anda harus memperhatikan umur penggunaan yang lebih pendek dibandingkan busi standar. Busi iridium diperuntukkan bagi yang ingin mencapai performa maksimal mobil Anda. Busi jenis ini memiliki harga di kisaran - Rp. Penggunaan busi iridium yang disesuaikan dengan spesifikasi mesin yang baik dapat mengoptimalkan performa mobil Anda. Cekbusi dengan Ohm-meter, ukuran yang tepat setiap 1.200 Ohm untuk 25 mm. Saat memasang busi kembali tangan harus bersih dan tidak basah untuk menghindari terjadinya korsleting. Pada saat memasukkan busi, usahakan jangan sampai membentur kepala silinder karena dapat merubah celah busi.Halinilah yang menyebabkan tarikan gas tidak stabil pada motor Honda injeksi. Solusi Jarak Renggang Busi yang Tidak Tepat. Berikut adalah solusi apabila jarak renggang busi anda tidak tepat: Lakukan pengecekan busi setiap 4.000km. Ukur celah busi antara ground dan center elektroda. Bila celah tersebut lebih besar dari 1mm, lakukan penggantian
gUS1.